By mulya | Published | Tidak ada komentar
Kelainan bawaan pada anak baru lahir seperti misalnya kaki bengkok atau bibir sumbing terjadi karena perkembangan yang tidak sempurna. Penyebabnya bisa macam-macam mulai dari faktor genetik, buruknya asupan nutrisi, atau paparan zat berbahaya dari lingkungan.
Terkait paparan zat berbahaya, rokok adalah salah satu contoh yang sebetulnya bisa dihindari namun kadang terlupa oleh para orang tua. Ketika memperingati Hari Kelainan Bawaan Sedunia Menteri Kesehatan RI Profesor Dr dr Nila Moeloek, SpM(K), mengatakan paparan asap rokok dapat mengganggu pertumbuhan janin sehingga lahir cacat.
“Jadi rokok itu kan mengandung zat karsinogenik dan zat-zat yang menghambat oksigen dalam tubuh. Kalau ibu hamil di tiga bulan pertama itu pembentukan organ yang kemudian nanti berkembang sampai cukup untuk lahir,” kata Menkes Nila ditemui di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2017).
“Kalau janin itu tidak mendapat oksigen yang baik tentu pertumbuhannya terganggu bisa mendapatkan kecacatan,” lanjut Menkes Nila.
Pakar gizi komunitas Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum, menjelaskan lebih jauh bagaimana rokok dapat memicu kelainan bawaan. Ketika rokok dibakar maka asap karbon monoksida yang dihasilkan akan sangat mudah terikat dengan sel darah merah.
Ketika ibu hamil terpapar oleh asap rokok maka darahnya terisi oleh karbon monoksida bukannya oksigen. Dalam kadar tertentu keracunan karbon monoksida diketahui bisa menyebabkan kematian namun untuk janin yang masih sensitif berkembang dalam kandungan. Sedikit saja ada karbon monoksida, bisa berdampak.
“Kebayang enggak anaknya tercekik-cekik di dalam? Akibatnya apa? Anak bisa lahir berat badan rendah, syukur-syukur enggak cacat,” kata dr Tan ditemui pada kesempatan yang sama.
Selain kandungan gas karbon monoksida, di dalam rokok sendiri menurut dr Tan terdapat hampir sekitar 4.000 jenis racun dan bahan kimia. Ketika menumpuk di dalam tubuh tentunya juga akan membahayakan kesehatan ibu dan janin.
(Sumber : Detik.com)